Panduan Belajar Toilet Training, Cara untuk Melatih Balita Lepas Popok

Toilet training merupakan salah satu cara orangtua untuk membiasakan balitanya untuk tidak memakai atau lepas popok/diapers.

Sebagai orangtua pasti kita memikirkan anak kita yang masih balita bagaimana bisa bisa buang air sendiri di toilet tanpa dibantu oleh orang tua.

Anak tidak mungkin selamanya memakai popok untuk menahan air kencing dan kotorannya.

Memang perkara ini tidak bisa dibilang gampang. Pekerjaan ini adalah mengubah kebiasaan anak untuk mulai menggunakan toilet.

Ayo Belajar Toilet Training, Cara untuk Melatih Balita Lepas Popok 

Toilet Training

Mungkin ada banyak pertanyaan dalam benak kita kita kapan anak bisa dilatih lepas popok, bagaimana tanda-tanda anak ingin buang air.

Berikut ini kita jelaskan satu per satu agar bisa diterapkan untuk anak kita di rumah.

Kapan usia yang tepat untuk training toilet?

Sebelum melaksanakan kegiatan toilet training. Kita terlebih dahulu menyusun rencana agar dalam melaksanakan toilet training bisa berjalan dengan baik.

Kita bisa melatih anak kita untuk training toilet pada usia 1,5 - 2 tahun. Tapi alangkah baiknya anak itu dilatih sedini mungkin agar lebih cepat lepas popoknya.

Sedini mungkin di sini maksudnya adalah anak sudah bisa berbicara, memanjat dan melepakan celana sudah bisa dilatih untuk toilet training.

Jika anak sudah bisa dilatih untuk training toilet maka kita dengan mudah memintanya untuk buang air di toilet.

Dan akhirnya anak tidak memakai popok lagi kemudian menghindarkan kulit anak dari ruam serta mengurangi pengeluaran di dalam rumah tangga.

Bagaimana cara melatih toilet training?

Ada banyak cara agar anak bisa dilatih untuk training toilet. Berikut ini beberapa cara melatih toilet training untuk anak.

Salah satu cara melatih toilet training adalah melihat tanda-tanda anak ingin buang air.

1. Banyak tanda-tanda anak ingin buang air misalnya dengan posisi jongkok disertai dengan suara berat. Ajaklah anak untuk pergi ke toilet. 

2. Tanda yang selanjut adalah memperhatikan durasi buang airnya, jika sudah lebih dari satu jam maka anak tersebut sudah bisa merasa ingin buang air.

3. Jadikan toilet training kegiatan yang menyenangkan bagi anak, agar anak tidak merasa bosan dan merasa disuruh untuk melakukan toilet training.

4. Konsisten dalam kegiatan toilet agar hasil yang diharapkan dapat terwujud. Memang awalnya berat untuk mengubah perilaku anak untuk membiasakan dirinya buang air di toilet. Tapi dengan seiring waktu anak akan terbiasa buang air di toilet.

5. Pada tahap awal melakukan toilet training. Selama tiga hari pelaksanaan toilet training dilakukan pada siang hari saja jika sudah berhasil lanjutkan untuk dilakukan pada malam hari.

Biasanya pada awal training toilet anak agak sedikit rewel karena merasa hal yang baru tapi kita harus lebih sabar menghadapinya agar training toilet yang kita terapkan berjalan lancar.

Berikut ini tips bagi orangtua yang sedang melakukan toilet training untuk anak.

  • Berilah pujian dan sanjungan kepada anak yang sudah selesai melakukan buang air di toilet. 
  • Belilah peralatan yang ada di toilet khusus untuk anak agar anak mau pergi ke toilet.
  • Ajarkan cara menggunakan alat-alat yang ada di toilet.
  • Buatlah jadwal agar bisa mengingat kapan anak harus pergi ke toilet.
  • Ajarkan anak untuk menjaga kebersihan dirinya.


Demikian semoga dapat menambah wawasan kita dalam merawat buah hati kita. Terima kasih.

Lihat Juga

Post a Comment

0 Comments