Menu Tradisional yang Sering Ada Saat Bulan Ramadhan

 

Bulan Ramadhan selalu membawa suasana yang berbeda. Selain ibadah yang semakin intens, momen berbuka puasa juga menjadi saat yang paling dinanti. Tapi, pernah nggak sih kita berpikir, kenapa makanan tertentu selalu hadir di meja makan saat Ramadhan? Tradisi kuliner ini bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang diwariskan turun-temurun. Untuk Anda yang suka mencari tahu tentang menu makanan silakan kunjungi jagomakan yang membahas tentang makanan.


Setiap daerah di Indonesia, bahkan di berbagai belahan dunia, punya menu khas yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Ramadhan. Dari makanan pembuka yang manis hingga hidangan utama yang mengenyangkan, semuanya memiliki makna dan fungsi masing-masing untuk mendukung tubuh selama berpuasa. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang menu tradisional yang menemani umat Muslim berbuka dan sahur selama bulan suci ini!


1. Kurma

Menu Tradisional yang Sering Ada Saat Bulan Ramadhan
Foto: Pixabay

Siapa sih yang nggak kenal dengan kurma? Buah kecil yang manis ini selalu menjadi menu wajib saat berbuka puasa. Tradisi ini ternyata berasal langsung dari zaman Nabi Muhammad SAW, yang biasa berbuka dengan kurma dan air. Secara ilmiah, kurma mengandung gula alami yang cepat mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. Selain itu, kurma juga kaya akan serat, magnesium, dan zat besi yang baik untuk kesehatan pencernaan dan daya tahan tubuh.


2. Kolak

Kalau di Indonesia, kurma sering ditemani dengan kolak. Perpaduan santan, gula aren, dan pisang atau ubi ini selalu sukses menggugah selera. Selain rasanya yang manis dan mengenyangkan, kolak juga punya nilai sejarah panjang. Gula aren yang digunakan dalam kolak merupakan hasil kekayaan alam Nusantara, dan santan mencerminkan tradisi kuliner khas Indonesia. Makanya, nggak heran kalau kolak selalu hadir di meja berbuka puasa, terutama di rumah-rumah masyarakat Jawa dan Sumatera.


3. Es Timun Suri

Di tengah udara panas menjelang maghrib, segelas es timun suri jadi penyegar yang luar biasa. Uniknya, buah ini sering kali hanya ditemukan berlimpah saat Ramadhan. Timun suri memiliki tekstur lembut dan kandungan air yang tinggi, sehingga sangat cocok untuk menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa. Biasanya, timun suri disajikan dengan sirup, es batu, dan sedikit perasan jeruk nipis untuk menambah kesegaran.


4. Bubur Lambuk Tradisi Berbuka Khas Melayu

Kalau kamu pernah berbuka puasa di Malaysia atau daerah Riau dan Kalimantan, pasti nggak asing dengan bubur lambuk. Bubur ini terbuat dari beras yang dimasak dengan santan, rempah-rempah, dan daging, sehingga menghasilkan rasa yang gurih dan menghangatkan perut. Tradisi menyajikan bubur lambuk di masjid-masjid juga mencerminkan semangat berbagi dan kebersamaan di bulan Ramadhan.


5. Opor dan Ketupat

Menu Tradisional yang Sering Ada Saat Bulan Ramadhan
Foto: Pixabay

Walaupun lebih identik dengan Idul Fitri, opor ayam dan ketupat juga sering disajikan saat sahur, terutama di hari-hari terakhir Ramadhan. Opor dengan kuah santan yang gurih memberikan asupan energi yang cukup untuk menahan lapar sepanjang hari. Sedangkan ketupat, dengan teksturnya yang padat, membantu membuat perut terasa kenyang lebih lama.


6. Sate Susu dari Bali

Bagi yang belum pernah mendengar, sate susu adalah hidangan khas Ramadhan dari Bali, khususnya di komunitas Muslim di daerah tersebut. Sate ini dibuat dari potongan daging sapi bagian kelenjar susu yang dimarinasi dengan rempah-rempah khas, lalu dipanggang hingga matang. Rasanya gurih dan sedikit kenyal, cocok dijadikan camilan saat berbuka atau sebagai lauk pendamping nasi.


7. Takjil Pasar Ramadhan

Menu Tradisional yang Sering Ada Saat Bulan Ramadhan
Foto: Pixabay

Kalau berbicara soal menu tradisional Ramadhan, nggak lengkap rasanya kalau kita nggak menyebut Pasar Ramadhan. Setiap tahun, pasar ini hadir di berbagai daerah, menyajikan berbagai takjil khas seperti lemang, serabi, dadar gulung, hingga cendol. Selain menjadi ajang berburu makanan, Pasar Ramadhan juga menghadirkan suasana khas yang mempererat tali silaturahmi antar warga.


Menu Tradisional Lebih Dari Sekadar Makanan

Setiap menu tradisional di bulan Ramadhan bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang nilai budaya, sejarah, dan kebersamaan. Dari kurma yang bersumber dari sunnah Nabi, hingga kolak yang menjadi bagian dari warisan kuliner Nusantara, semuanya punya cerita yang menarik. Dengan memahami asal-usul makanan ini, kita jadi semakin menghargai kekayaan tradisi yang menyertai ibadah puasa kita.

Post a Comment

0 Comments